Laman

Senin, 06 September 2010

misteri stonehenge

Stonehenge merupakan suatu bangunan yang dibangun pada zaman Perunggu, dan Neolitikum. Ia terletak berdekatan dengan Amesbury di Wiltshire, Inggris, sekitar 13 kilometer (8 batu) barat laut Salisbury. Stonehenge mencakup bangunan tambak tanah yang mengelilingi batu besar berdiri tegak dalam bulatan, yang dikenal sebagai megalitikum. Terdapat perdebatan mengenai usia sebenarnya lingkaran batu itu, tetapi kebanyakan arkeolog memperkirakan bahwa sebagian besar bangunan Stonehenge dibuat antara 2500 SM sampai 2000 SM. Bundaran tambak tanah dan parit membentuk fase pembanguan monumen Stonehenge yang lebih awal yang berasal dari waktu sekitar 3100 SM.


Nama Stonehenge sendiri merupakan nama yang diberikan kepada tugu peringatan yang dikenal sebagai henge yang terdiri dari kurungan atau lingkaran tambak dengan parit di dalam. Sebagaimana yang sering terjadi dalam istilah arkeologi ini merupakan istilah warisan dari penguasa zaman kuno dan sepatutnya Stonehenge tidak boleh dikelompokkan sebagai henge sebenarnya, disebabkan tambaknya berada di bagian sebelah dalam parit. Walaupun seusia dengan henges zaman Neolithikum yang menyerupai Stonehenge, Stonehenge mungkin memiliki keterkaitan dengan bulatan batu lain yang terdapat di British Isle seperti Cincin Brodgar namun ukuran trilitonnya sebagai contoh menjadikannya unik.
Bentuk Stonehenge berupa susunan beberapa batu besar berbentuk balok yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk suatu formasi. Bentuknya sudah tidak utuh lagi disebabkan beberapa batu telah rubuh.

Ada sebagian orang di Inggris sana yang berpendapat bahwa Stonehange dibangun untuk suatu prosesi ritual kepercayaan tertentu seperti memuji dewa-dewa, proses pengorbanan manusia dan lain-lain. Ada juga yang bilang kalo stonehenge adalah suatu jam matahari sebagai penunjuk waktu pada saat itu, bahkan ada juga yang menghubungkan Stonehenge dengan keberadaan makhluk luar angkasa atau yang disebut alien yang konon berinteraksi dengan manusia yang ada pada saat itu. Tapi semua belum memiliki bukti yang cukup ilmiah untuk membuktikan itu semua.
Pada awal abad ke-20, kebanyakan dari batu-batu itu tidak lagi tegak berdiri. Hal ini kemungkinan disebabkan karena banyaknya wisatawan yang menaiki Stonehenge pada sekitar abad ke-19 karena keingin tahuan mereka yang besar. Semenjak itu, telah dilakukan tiga tahap renovasi untuk menegakkan kembali batu yang miring atau terbalik, dan untuk mengembalikan batu-batu tersebut ke tempat semula dengan teliti. Secara tidak langsung, ini berarti bentuk Stonehenge tidak lagi asli seperti asalnya seperti yang disebutkan dalam promosi pariwisata. Sebaliknya, sebagaimana peninggalan sejarah yang lain, tahap-tahap renovasi telah dilakukan.

Tempat ini dimasukkan dalam daftar Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1986.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar